LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NN. S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN DI WISMA SEMBODRO RSJ GRHASIA DIY
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NN. S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN DI WISMA SEMBODRO RSJ GRHASIA DIY
2022-06-09
id
Thesis
text
Latar Belakang: Halusinasi merupakan suatu gejala gangguan jiwa dimana klien merasakan dapat stimulus seperti merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penciuman yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata. WHO (2017), menunjukan sekitar 450 juta orang diseluruh dunia mengalami gangguan jiwa terdapat 21 juta yang mengalami Skizofrenia. Berdasarkan laporan data rekapitulasi rawat inap di RSJ Grhasia DIY (SIMRS Grhasia, 2022) dalam 1 tahun terakhir dari 2021 sampai 2022, untuk Undifferentiated Schizophrenia di RSJ Grhasia DIY yaitu sebanyak 156 orang. Pasien dengan gangguan halusinasi jika tidak ditangani dengan serius dapat menimbulkan masalah lain seperti kehilangan kontrol diri yang dapat mengakibatkan resiko perilaku kekerasan. Dalam kondisi seperti ini pasien dapat melakukan bunuh diri, membunuh orang lain, dan bahkan merusak lingkungan disekitarnya sehingga diperlukan penanganan yang tepat dari tenaga medis untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan. Tujuan: Mampu menerapkan dan menganalisis asuhan keperawan jiwa pada pasien dengan Gangguan Persepsi Sensori halusinasi Pendengaran dan Penglihatan metode proses keperawatan berdasarkan Evidence Based Practice. Metode: Laporan ini menggunakan metode deskriptif atau gambaran suatu kasus pada satu pasien yang dirawat di Wisma Sembodro RSJ Grhasia DIY. Hasil: Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data didapatkan tiga diagnosa keperawatan yaitu Gangguanguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan, Ketidakpatuhan dan Resiko Perilaku Kekerasan. Intervensi yang dilakukan yaitu manajemen halusinasi. Setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 5 hari pada pasien Nn. S dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan menggunakan intervensi manajemen halusinasi dengan luaran keperawatan persepsi sensori membaik menggunakan kriteria hasil yaitu : verbalisasi mendengar bisikan cukup menurun dari 5 menjadi 2, verbalisasi melihat cukup menurun dari 5 menjadi 2, perilaku halusinasi menurun dari 5 menjadi 2, melamun menurun dari 4 menjadi 2. Kesimpulan: Setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 5 hari didapatkan pasien mampu mengontol halusinasi, kooperatif, peningkatan kontak mata, mampu melakukan terapi distraksi seperti bercakap-cakap mendengarkan musik, melakukan terapi aktifitas kelompok dan mampu menghardik halusinasi.
Kata kunci: Asuhan Keperawatan Jiwa, Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan.