ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. S USIA 26 TAHUN G1P0A0 DENGAN PREEKLAMPSIA DI PUSKESMAS DANUREJAN I
ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. S USIA 26 TAHUN G1P0A0 DENGAN PREEKLAMPSIA DI PUSKESMAS DANUREJAN I
2022-04-20
en
Thesis
text
Penyebab kematian ibu terbanyak pada tahun 2019 salah satunya adalah hipertensi dalam kehamilan dengan 1.066 kasus. Di Indonesia, preeklamsia menjadi urutan nomor 2 sebagai penyebab kematian ibu yaitu sebanyak 20 – 30%. Preeklamsia adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan janin di dunia. ada beberapa faktor risiko terjadinya preeklamsia seperti faktor keluarga; faktor maternal seperti usia, indeks masa tubuh, gravida, jarak kehamilan, kehamilan ganda, riwayat keguguran sebelumnya, riwayat preeklamsia sebelumnya, dan riwayat hipertensi sebelumnya.Salah satu faktor yang berkaitan erat dengan terjadinya preeklamsia adalah obesitas. Selain masalah gizi berlebih atau obesitas, juga ditemukan adanya keterkaitan antara kejadian preeklamsia dengan gizi buruk.
Asuhan yang diberikan pada Ny. S secara garis besar sudah sesuai dengan teori dan prosedur puskesmas. Asuhan dalam laporan ini dilakukan pada saat usia kehamilan Ny. S 38 minggu 1 hari sampai nifas hari ke 42. Ny. S mengalami kehamilan yang normal, persalinan dengan preeklamsi sehingga persalinan dilakukan secara Sectio Caesarea (SC) di usia kehamilan 40 minggu 5 hari pada 8 Januari 2022 jam 11.03, bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat 3.495 gram. Pada masa nifas Ny. S memiliki putting datar sehingga ASI dipompa dan diberikan menggunakan botol dot. Ny. S ingin memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulan karena tidak mempengaruhi produksi ASI.
Asuhan yang diberikan pada Ny. S mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi dilakukan sesuai dengan dasar teori yang ada. Asuhan berkesinambungan merupakan cara yang baik untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan bayi. Harapannya bidan dapat mempertahankan mutu pelayanan kebidanan sesuai standar profesi kebidanan yang dilakukan secara continuity of care sehingga dapat dilakukan deteksi dini adanya kegawatdaruratan dan dapat tertangani dengan baik.