ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. A USIA 29 TAHUN G2P1A0AH1 DI PMB GENIT INDAH BANTUL

ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. A USIA 29 TAHUN G2P1A0AH1 DI PMB GENIT INDAH BANTUL
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/cgi/users/home?screen=EPrint%3A%3AEdit&dataset=inbox&dataobj=9056&eprintid=9056&stage=core#publisher
2022-07-02
en
Thesis
text
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting derajat kesehatan masyarakat. Continuity of Care untuk mencegah atau mengurangi AKI dan AKB. Tenaga kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas secara continuity of Care.Tujuan tugas akhir ini adalah menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity of Care pada Ny. A di PMB Genit Indah Bantul. Penulis mengumpulkan data dan mendiskripsikan proses asuhan kebidanan secara komprehensif dengan anamnesa dan observasi pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dengan pendokumentasian SOAP.Pendampingan secara Continuity of Care di PMB secara langsung maupun via handphone melalui chat whatsapp dari tanggal 10 Januari 2022 sampai dengan 28 Februari 2022 Setelah melakukan asuhan kebidanan berkesinambungan Continuity of care pada Ny.A di PMB Genit Indah Bantul diketahui kunjungan antenatal sesuai standar yaitu 1 kali pada trimseter pertama, 1 kali pada trimester kedua dan trimester ketiga 7 kali.Hal ini sesuai sesuai menurut PP IBI (2016) pelayanan antenatal harus dilakukan kunjungan minimal 4 kali, 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga. Hal ini berarti ANC yang dilakukan ibu sudah dilakukan dengan baik. Selanjutnya pada persalinan dan bayi baru lahir Ny A dilaksanakan sesuai asuhan pada kasus menjalaninya dengan baik tanpa penyulit. Bayi lahir tanggal 27 Januari 2022 pukul 18.15 wib menangis kuat, kulit kemerahan dan gerakan aktif. Plasenta lahir spontan lengkap 10 menit kemudian. Bayi dilakukan IMD selama 1 jam, bayi telah diberkan injeksi vitamin K, salep mata, imunisasi Hepatitis B dan pengukuran antropometri. Pada asuhan masa nifas ibu dalam kondisi baik, ibu mengatakan pada jalan lahir terdapat luka dan telah dilakukan penjahitan. Setelah dievaluasi tidak ada tanda-tanda infeksi. Bidan mengkaji rencana penggunaan kontrasepsi selanjutnya dan ibu memutuskan untuk memakai KB IUD pascaplasenta karena sebelumnya ibu telah menggunakan IUD dan merasa suadah cocok dan mendapat dukungan dari suami untuk menggunakan IUD kembali. IUD pascaplasenta telah dipasang langsung segera setelah plasenta lahir tidak lebih 10 menit. Pada asuhan bayi baru lahir , bayi Ny A dalam kondisi baik, tidak ada cacat bawaan maupun komplikasi. Kesimpulan setelah dilakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan kondisi Ny. A dalam menjalani proses kehamilan, persalinan, nifas dan merencanakan KB adalah baik serta kondiis bayi Ny A dalam keadaan sehat.