Pendidikan dan Status Ekonomi dengan Kepatuhan Perawatan Gigi Tiruan Lepasan

Pendidikan dan Status Ekonomi dengan Kepatuhan Perawatan Gigi Tiruan Lepasan
2017-02-23
en
Conference or Workshop Item
text
Masyarakat Indonesia kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut yang berakibat pada peningkatan prevalensi edentulousness 24%.Dalam kesehatan gigi dan mulut terutama untuk menghindari gangguan-gangguan yang dapat terjadi akibat kehilangan gigi tersebut, maka diperlukan penggantian gigi yang hilang dengan gigi tiruan. Kepatuhan perawatan pemakai gigi tiruan lepasan didukung oleh tingkat pendidikan dan status ekonomi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan status ekonomi dengan kepatuhan perawatan pemakai gigi tiruan lepasan. Metode penelitian ini menggunakan survei analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Tompeyan, Pingit, Sleman, Yogyakarta. Populasi meliputi seluruh warga yang memenuhi kriteria inklusi. Waktu penelitian pada Bulan September – November 2016. Sampel penelitian yaitu 43 responden di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Tompeyan dengan teknik sampel jenuh. Instrumen penelitian berupa kuesioner, setiap responden diinstruksikan untuk mengisi kuesioner berupa checklist 10 pernyataan. Hasil penelitian yaitu responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi memiliki kepatuhan terbesar yaitu 13 orang (30,2%) sedangkan responden dengan status ekonomi sedang yang memiliki kepatuhan terbesar yaitu 10 orang (23,3%). Menurut hasil uji Kendall’s Tau penelitian ini memiliki hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan perawatan pemakai gigi tiruan lepasan sebesar 0,049 (p<0,05) dan status ekonomi dengan kepatuhan perawatan pemakai gigi tiruan lepasan sebesar 0,004 (p<0,05). Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan status ekonomi dengan kepatuhan perawatan pemakai gigi tiruan lepasan. Kata Kunci: kepatuhan perawatan gigi tiruan lepasan, tingkat pendidikan, status ekonomi