LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
NY S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN WAHAM DI
RUANG SEMBODRO RSJ GRHASIA DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
NY S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN WAHAM DI
RUANG SEMBODRO RSJ GRHASIA DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
2022-06-10
id
Thesis
text
Latar belakang: Waham adalah suatu keyakinan yang salah dan tidak sesuai dengan realita serta tidak dapat diubah meskipun ada bukti yang membantahnya. World Health Organization (WHO) tahun 2019 menyatakan terdapat 20 juta orang diseluruh dunia mengalami skizofrenia. Hasil Riskesdas tahun 2018 kasus gangguan jiwa di Indonesia mengalami peningkatan yang diperkirakan jumlahnya sekitar 450 ribu orang dengan gangguan jiwa berat. Ruang Sembodro selama satu bulan terakhir didapatkan data sebanyak enam orang dengan masalah keperawatan waham, pemikiran dan keyakinan yang tidak realistis akan memicu agresifitas. Tujuan : menerapkan dan menganalisis asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan waham di ruang Sembodro RSJ Grhasia. Metodologi : Metode yang digunakan yaitu studi kasus dengan teknik wawancara, observasi, studi dokumen, dan pemeriksaan fisik. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama satu kali pertemuan dalam satu kali shift selama lima hari, intervensi menejemen waham dan orientasi realita yaitu dengan mendiskusikan isi waham, menghindari perdebatan mengenai keyakinan klien serta menghindari memperkuat keyakinan,
dan klien tidak mengalami disorientasi, masalah keperawatan waham teratasi sebagian. Intervensi promosi harga diri dengan memonitor verbalisasi yang
merendahkan diri sendiri, mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki, mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri masalah keperawatan harga diri rendah kronis teratasi sebagian. Intervensi pencegahan perilaku kekerasan dengan melatih cara pengungkapan perasaan secara asertif dapat diterapkan, masalah keperawatan resiko perilaku kekerasan teratasi. Intervensi dukungan kepatuhan program pengobatan dengan menginformasikan program pengobatan yang harus dijalani, menginformasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani program pengobatan, masalah ketidakpatuhan teratasi. Kesimpulan : setelah dilakukan asuhan keperawatan jiwa selama lima hari, masalah utama teratasi sebagian ditandai dengan verbalisasi waham dan ekspresi wajah tidak tegang membaik sesuai dengan kriteria hasil yang telah dicapai.