ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. WY USIA 37 TAHUN G3P1AB1AH1 DENGAN ANEMIA RINGAN DAN FAKTOR RISIKO UMUR DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II
ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. WY USIA 37 TAHUN G3P1AB1AH1 DENGAN ANEMIA RINGAN DAN FAKTOR RISIKO UMUR DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II
2022-04-22
id
Thesis
text
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi prioritas program kesehatan di Indonesia. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi strategi untuk berperan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB. SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan, yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab tingginya AKI dan AKB di Indonesia terdapat beberapa faktor terutama pada ibu hamil. Beberapa faktor yang menjadi risiko pada ibu hamil salah satunya yaitu anemia dan usia ibu > 35 tahun saat hamil. Prevalensi anemia Kota Yogyakarta tahun 2015 merupakan yang paling tinggi diantara kabupaten lain di Yogyakarta yaitu 32.39%. Anemia dan usia ibu hamil > 35 tahun memberikan dampak negative antara lain Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), partus premature, abortus, pendarahan post partus, partus lama dan syok. Salah satu ibu hamil dengan faktor risiko anemia dan umur di Puskesmas Gondokusuman II adalah Ny WY.
Pada tanggal 2 Februari 2022 ibu bersalin di RS Soetarto/DKT secara spontan. Selama masa nifas ibu tidak mengalami komplikasi. Bayi mengalami hiperbilirubinemia dengan kadar bilirubin 19,2 mg%, sehingga perlu dilakukan perawatan di RS Soetarto. Ibu memutuskan akan menggunakan KB IUD setelah
suaminya pulang.
Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil dengan faktor risiko umur > 35 tahun mulai mengalami komplikasi saat kehamilan berupa anemia ringan. Pada persalinan dan nifas tidak mengalami komplikasi dan bayinya mengalami hiperbilirubinemia. Diharapkan kedepannya dalam memberikan asuhan secara berkesinambungan perlu ditingkatkan lagi mengenai deteksi dini faktor risiko, agar dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.