ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. W USIA 26 TAHUN G2P1Ab0Ah1 DENGAN PLASENTA LETAK RENDAH DI PUSKESMAS NGAMPILAN

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. W USIA 26 TAHUN G2P1Ab0Ah1 DENGAN PLASENTA LETAK RENDAH DI PUSKESMAS NGAMPILAN
2022-04-25
id
Thesis
text
Kesejahteraan suatu negara dapat dinilai dari status kesehatan yang dapat diindikatorkan dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Angka Kematian Ibu di Indonesia sekitar 291/100.000 kelahiran hidup.1 Berdasarkan Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2021, Angka Kematian Ibu (AKI) di DIY sebesar 64.14, dari sebanyak 3.118 kelahiran hidup dengan 2 kasus kematian ibu. Penyebab kematian ibu adalah preekalmsia, perdarahan, paralitis, emboli dan lainnya. Salah satu penyebab perdarahan obstetrik pada umur kehamilan lanjut adalah plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Pada kasus Ny. W pada kehamilannya mengalami plasenta letak rendah, dimana plasenta berimplantasi pada segmen bawah rahim, tetapi tepi dari plasenta tidak mencapai ostium uteri, namun didekatnya. Kontak pertama dilakukkan pada tanggal 18 Januari 2022 saat uk 36+6 minggu, dengan keluhan gatal-gatal di bagian perut. Pada saat kehamilan ditemukan bahwa janin letak lintang, dengan DJJ 131 x/menit, TD 110/79 mmHg, Suhu 36,6oC. Telah melakukkan ANC terpadu pada usia 7+6 minggu hasil HIV non reaktif, HbSAg negative, Hb 12,4 gr/dL, GDS 79 gr/Dl dan golongan darah A. Riwayat pemeriksaan USG UK 18+6 minggu didapatkan janin tunggal, letak melintang, plasenta dibawah, DJJ (+), air ketuban cukup dan TBJ 202 gram. Kontak kedua dilakukan tanggal 31 Januari 2022 saat usia kehamilan 38+5 minggu dengan keluhan kadang kenceng-kenceng tapi tidak lama dan pegel-pegel, belum ada pengeluaran pervaginam, dan letak janin memanjang. Telah dilakukkan swab untuk ibu yang akan bersalin dengan hasil negatif, dan telah diberikan rujukan untuk bersalin di RS Pratama. HPHT: 06-05-2021, HPL: 13-02-2022 Anak pertama berumur 3,5 tahun. Persalinan pada tanggal 19-02-2022 pukul 23.30 WIB UK 40+5 minggu, persalinan normal di RS Pratama sebelumnya dilakukkan USG plasenta letak posterior. Bayi lahir langsung menangis kuat, kulit kemerahan dan dilakukkan asuhan menyusui dini (IMD). Jenis kelamin perempuan BB: 3330 gram, PB: 50 cm, LK: 32 cm, LD: 32 cm dan LLA 12 cm. Pada masa nifas kunjungan pertama (KF1) kontraksi uterus keras, perdarahan pervaginam dalam batas normal, TFU 2 jari dibawah pusat. Bayi dalam keadaan sehat telah dilakukkan asuhan bayi baru lahir. Pemantauan nifas KF2 ibu mengeluhkan masih nyeri luka jahitan, takut untuk BAB, dan putting susu lecet. Pemantauan nifas KF3 ibu mengeluhkan bahwa anak pertama selalu marah kepada adiknya. Tidak suka jika Ny. W menggendong adiknya. Kunjungan nifas 4 (KF4) ibu tidak ada keluhan, namun 4 hari setelah dilakukkan penyuntikan BCG pada tanggal 06-04-2022 bayi dikasih susu formula oleh Ny. W karena ibu merasa asi kurang. Bayi baru lahir kondisi sehat dan tidak ada penyulit selama kunjungan neonatal. Ny. W telah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan.