Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Kampung Suryowijayan Yogyakarta

Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Kampung Suryowijayan Yogyakarta
2022-05-16
en
Thesis
text
Latar Belakang : Hipertensi yaitu meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten diatas 140/90 mmHg. Penyakit ini merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab terjadinya kerusakan organ jantung, pembuluh darah, ginjal, dan penyakit mematikan lainnya. Penanganan hipertensi dapat dilakukan secara pengobatan farmakologis dan pengobatan non-farmakologis atau terapi komplementer. Salah satu alternatif terapi komplementer adalah bekam. Tujuan : Mengetahui adanya pengaruh terapi bekam basah terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Kampung Suryowijayan Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian quasy experimental dengan “Pre-Post Test with Control Group Design”. Jumlah responden 148 orang yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan SOP terapi bekam basah. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Hasil Penelitian : Didapatkan bahwa penurunan mean tekanan darah sistol pada kelompok intervensi 13,38 mmHg, pada tekanan darah diastol 7,84 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol pada tekanan darah sistol dan diastol sebesar 0,27 mmHg. Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan intervensi terapi bekam basah terhadap tekanan darah sistol (P value = 0,000) dan tekanan darah diastol (P value = 0,000) pada penderita hipertensi di Kampung Suryowijayan Yogyakarta. Kesimpulan : Terdapat pengaruh terapi bekam basah terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada penderita hipertensi di Kampung Suyowijayan Yogyakarta. Kata Kunci : terapi bekam basah, tekanan darah, penderita hipertensi Background: Hypertension is a persistent increase in arterial blood pressure above 140/90 mmHg. This disease is one of the main risk factors for causing damage to the heart, blood vessels, kidneys, and other deadly diseases. Handling of hypertension can be done by pharmacological treatment and non-pharmacological treatment or complementary therapy. One alternative to complementary therapy is cupping. Objective: To determine the effect of wet cupping therapy on reducing blood pressure in hypertensive patients in Kampung Suryowijayan Yogyakarta. Methods: This type of research is quasi experimental with “Pre-Post Test with Control Group Design”. The number of respondents 148 people who were selected using purposive sampling. The research instrument used wet cupping therapy SOP. The tests used in this study were the Wilcoxon test and the Mann Whitney test. Results: It was found that the mean decrease in systolic blood pressure in the intervention group was 13.38 mmHg, and the diastolic blood pressure was 7.84 mmHg. While in the control group, the systolic and diastolic blood pressure was 0.27 mmHg. There was a significant difference before and after the intervention of wet cupping therapy on systolic blood pressure (P value = 0.000) and diastolic blood pressure (P value = 0.000) in hypertensive patients in Kampung Suryowijayan Yogyakarta. Conclusion : There is an effect of wet cupping therapy on reducing systolic and diastolic blood pressure in hypertension sufferers in Kampung Suyowijayan Yogyakarta. Keywords: wet cupping therapy, blood pressure, hypertension sufferers