ASUHAN KEBIDANAN BERKESINABUNGAN TERHADAP NY R USIA 37 TAHUN G3P2A0AH2 DENGAN ANEMIA RINGAN DI PMB EMI NARIMAWATI BANTUL TAHUN 2022

ASUHAN KEBIDANAN BERKESINABUNGAN TERHADAP NY R USIA 37 TAHUN G3P2A0AH2 DENGAN ANEMIA RINGAN DI PMB EMI NARIMAWATI BANTUL TAHUN 2022
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2022-07-09
en
Other
text
Asuhan kebidanan berkesinabungan/Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan peladenan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Pada masa kehamilan pasien mengalami Anemia ringan serta mendapatkan terapi untuk mengatasi anemianya dan pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan. Pemeriksaan HB secara berkala dilakukan sesuai jadwal control ulang untuk mengevaluasi hasil asuhan yang sudah di berikan. Kadar HB pada saat pertemuan pertama dengan ibu adalah 10.gr dl dan dilakukan evaluasi pada kunjungan selanjutnya menjadi 10,7 gr dl. Pasien sudah mendapatkan KIE metode kontrasepsi efektif sejak pemeriksaan kehamilannya tepatnya pada usia kehamilan 39 minggu. Pada tanggal 09 februari 2022 pasien bersalin di PMB proses persalinan berlangsung secara normal spontan pervaginam. Hasil pemeriksaan HB oada saat persalinan adalah 11 gr dl sehingga diagnose anemia sudah bisa disa disingkirkan dan ibu aman bersalin di PMB dengan tetap siap pabila diperlukan tindakan rujukan dan calon pendonor darah bila diperlukan. Bayi baru lahir kondisi sehat tidak ada kelainan/cacat bawaan. Kunjungan bayi baru lahir dilakukan dengan kunjungan rumah maupun disesuaikan dengan jadwal kunjungan bayi sehat imunisasi. Selama kunjungan masa nifas 4 kali dilakukan sesuai standar kunjungan nifas berupa pemeriksaan di PMB dan kunjungan ke rumah ibu. Masa nifas juga berlangsung normal tidak ada penyulit.Dalam kunjungan nifas ke 4 didapatkan hasil ibu sudah tidak ada pengeluaran pervaginam dan belum menggunakan alat kontraspsi sehingga perlu dilakukan KIE ulang mengenai metode kontraspesi suntik 3 bulanan sesuai dengan peminatan ibu ketika dilakukan KIE KB pada kunjungan kehamilan 39 minggu. Kesimpulan pada laporan ini adalah asuhan sudah dilakukan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, nifas, bayi baru lahir, dan konseling keluarga berencana. Untuk pengaturan jarak kehamilan sudah menggunakan KB suntik 3 bulanan. Asuhan berkesinambungan yang dilakukan sudah berdasarkan jadwal kunjungan. Jenis kunjungan yang dilakukan adalah kunjungan rumah dan kunjungan ke PMB sesuai jadwal periksa ibu.