Asuhan Berkesinambungan pada Ny L Umur 19 Tahun G1P0A0 dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Pituruh

Asuhan Berkesinambungan pada Ny L Umur 19 Tahun G1P0A0 dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Pituruh
2022-04-22
id
Thesis
text
Ibu hamil primigravida berisiko untuk mengalami hipertensi dalam kehamilan. Rasio kematian ibu / Maternal Mortality Rate (MMR) tahun 2000-2017 menurut WHO turun sekitar 38% di seluruh dunia. Sekitar 810 wanita meninggal dikarenakan komplikasi kehamilan atau persalinan di setiap harinya. Mayoritas sebagian besar dari semua kematian ibu 94% terjadi di negara berpeghasilan rendah dan menengah (WHO, 2017). Menurut laporan WHO tahun 2017, AKI di Indonesia tercatat 305/100.000 kelahiran. Artinya ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ribu meninggal setiap harinya atau 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Dimana penyebab tertinggi kematian ibu diakibatkan oleh pendarahan 32% dan 26% diakibatkan oleh hipertensi yang menyebabkan terjadinya kejang, keracunan kehamilan sehingga menyebabkan kematian bagi ibu (Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan hasil penelitian Novia Sopherah Makmur dan Enny Fitriahadi (2020) di dapatkan bahwa terdapat hubungaan yang signifikan antara usia ibu, paritas dan riwayat keluarga hipertensi dengan hipertensi dalam kehamilan dengan nilai (p <0,05). Ny L adalah salah satu ibu hamil primigravida yang mengalami hipertensi gestasional, protein urin negative. Pada umur kehamilan 29 minggu 4 hari tekanan darah Ny. L naik menjadi 141/90 mmHg. Melakukan kolaborasi dengan dokter umum dalam penanganan tekanan darah tinggi, Ny. L mendapatkan terapi nifedipin 1x10mg. Pada tanggal 18 Januari 2022 Ibu bersalin di Puskesmas Pituruh secara spontan. Bayi lahir dengan berat normal 3200 gram dan sehat. Pada masa nifas ibu bisa menyusui dengan baik, tekanan darah sudah normal kembali. Pada nifas hari ke 7 tekanan darah ibu sudah normal, ibu bisa beraktifitas tanpa keluhan. Pada pemeriksaan hari ke 14 ibu sudah sehat tanpa ada keluhan. Ibu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD setelah masa nifas selesai. vii Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil primigravida berisiko mengalami hipertensi dalam kehamilan. Pemberian terapi nifedipin 1x10mg dapat mencegah eklamsi pada saat hamil maupun bersalin. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan kualitas asuhan berkesinambungan dengan cara memantau keadaan ibu dan janin secara ketat dan memberikan konseling secara intensif sehingga dapat mendeteksi adanya komplikasi sedini mungkin dan melakukan tindakan yang tepat sesuai prosedur.