ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY L UMUR 27 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 37 MINGGU 4 HARI
DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN SUTARMI
ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY L UMUR 27 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 37 MINGGU 4 HARI
DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN SUTARMI
2022-04-21
id
Thesis
text
Asuhan Berkesinambungan pada Ny L Umur 27 Tahun
G2P1A0 Usia Kehamilan 37 Minggu 4 Hari Dengan Kehamilan Normal
Di Praktik Mandiri Bidan Sutarmi Pandak Bantul
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup 1. Upaya yang dapat dilakukan Bidan untuk berkonstribusi dalam percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu dengan memberikan asuhan komprehensif berupa Continuity of care (CoC) yang merupakan asuhan kebidanan kepada ibu dan bayi mulai dari kehamilan sampai kelurga berencana 2.
Tanggal 18 Januari 2022 umur kehamilan Ny. L sudah 37 minggu lebih tiga hari, yang artinya kehamilannya sudah aterm. Setelah dilakukan pengkajian, Ny. L mengatakan sudah mengalami kontraksi namun hanya kontraksi palsu dan belum ada lendir bercampur darah yang keluar dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan dalam batas normal, TFU 29 cm, puki, presentasi bawah rahim sudah kepala dan sudah masuk panggul 1/5 bagian, DJJ 135x/menit, kemudian dapat diperkirakan TBJ saat ini adalah 2.790 Kg. Hb Ny. L termasuk normal yaitu 11,2 gr/dl. Pada umur kehamilan ini asuhan yang diberikan adalah KIE tanda-tanda persalinan, perlengkapan persalinan, nutrisi dan KB, karena Ny. L hanya berencana untuk memiliki dua anak, Bidan menyarankan Ny. L untuk memakai KB IUD yang bisa langsung dipasang setelah persalinan. Ny. L mendengarkan dengan baik KIE yang disampaikan Bidan dan akan mempertimbangkan dahulu dengan suami tentang KB IUD pasca salin.
Tengah malam tepatnya tanggal 23 Januari 2022 Pukul 01.00 WIB, Ny. L bersama suami datang ke PMB Sutarmi karena merasa sudah kenceng-kenceng teratur dan sudah ada pengeluaran lendir bercampur darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dalam batas normal, saat ini umur kehamilan sudah 38 minggu dan ada pembukaan 4 cm, lalu kepala janin sudah turun di hodge II. Persiapan persalinanpun segera dilakukan, KIE yang dilakukan ketika kala I ini adalah menganjurkan Ny. L untuk memilih posisi yang nyaman, mengajari cara meneran yang benar, cara relaksasi, memberikan asuhan sayang Ibu, memotivasi Ibu untuk menghadapi persalinan, kemudian Bidan segera menyiapkan partus set dan kelengkapan persiapan persalinan lainnya. Tidak lupa pula menanyai kembali Ibu dan suami tentang KB IUD pasca salin yang sudah pernah dijelaskan oleh Bidan ketika masa hamil, Ibu dan suami mengatakan sudah berdiskusi tentang KB tersebut dan memutuskan untuk memakai KB IUD pasca salin. Karena sudah setuju Bidan menjelaskan tentang informed concent KB IUD dan suami membantu mengisi informed concent tersebut. Terakhir, Bidan mengobservasi kemajuan persalinan setiap 4 jam, his setiap 30 menit, DJJ setiap 1 jam pada fase laten dan 30 menit pada fase aktif, TD setiap 4 jam dan suhu setiap 4 jam. Menulis hasil observasi di catatan perkembangan pada fase laten dan di partograf pada fase aktif.
Tanggal 23 Januari 2022 Pukul 07.00 WIB. Kontraksi yang dirasakan Ny. L semakin kuat, Bidan segera melakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil Kontraksi uterus 4 x/10menit, dengan durasi 40-45 detik, tampak tanda gejala kala II seperti perineum menonjol, vulva vagina dan sfringter ani membuka, meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah, pembukaan sudah lengkap 10 cm. Bidan segera melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan langkah-langkah varney dalam teori, masih di tanggal yang sama pukul 07.20 WIB bayi lahir spontan, menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan. Plasenta lahir pada pukul 07.33 WIB kemudian segera dilakukan pemasangan IUD. Setelah dilakukan pengecekan jalan lahir terdapat ruptur perinium derajat II dan dilakukan penjahitan dengan anastesi.
Bayi Ny. L lahir dalam keadaan sehat dengan BB: 2.800 gr, PB: 48 cm, LK: 33 cm, LD: 32 cm. Perawatan yang diberikan pada Bayi Ny. L yang masih berusia 0 jam ini adalah melakukan injeksi vitamin K, perawatan tali pusat dan menghangatkan bayi, ketika memasuki jam ke 6 Bayi Ny. L diberikaan imunisasi dasar HB0, bayi dimandikan serta mengajari orangtua Bayi cara melakukan perawatan tali pusat yang benar. Setelah pulang dari PMB Sutarmi jadwal kontrol Bayi selanjutnya adalah pada hari ke empat dan kedelapan setelah lahir, semua pemeriksaan dalam batas normal, kemudian perawatan yang diberikan adalah KIE ASI Eksklusif.
Kunjungan nifas Ny. L dilakukan pada enam jam pertama setelah persalinan kemudian hari ke empat, ke delapan dan ke 42 hari. Selama empat kali kunjungan nifas semua pemeriksaan dalam batas normal tidak ada kelainan apapun yang ditemukan. Pada enam jam pertama Bidan memberikan KIE tentang vulva hygiene, gizi dan tanda bahaya masa nifas. Pada hari ke empat ada penambahan KIE yaitu ASI Eksklusif, lebih sering menyusui bayinya, selain ini Bidan hanya mengingatkan kembali tentang asuhan yang pernah diberikan pada Ibu di kunjungan nifas enam jam. Kunjungan nifas hari ke delapan, asuhan yang diberikan masih mengingatkan asuhan yang diberikan sebelumnya dan ketika kunjungan nifas terakhir di 42 hari Bidan melakukan pemeriksaan yang sama dan melakukan pengecekan sekaligus pemotongan benang KB IUD pasca salin.