Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Lahir Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampilan, Kota Yogyakarta

Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Lahir Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampilan, Kota Yogyakarta
2022-04-22
en
Thesis
text
Latar Belakang: Puskesmas Ngampilan tahun 2019 memiliki persentase bayi lahir hidup stunting sebesar 4,26%. Selanjutnya, pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 12,26% dan pada tahun 2021 dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni disebutkan bahwa Puskesmas Ngampilan memiliki persentase jumlah bayi lahir hidup stunting sebesar 9,62%. Tujuan : untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian bayi lahir stunting di Puskesmas Ngampilan. Metode: Penelitian ini berjenis analitik observasional dengan desain case-control menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder (kohort ibu dan kohort bayi). Jumlah sampel 62 bayi lahir stunting dan 62 bayi lahir tidak stunting. Analisis data menggunakan univariat, uji chi-square, odds ratio, serta regresi logistik. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu (p=0,039) OR 1,218, paritas (p=0,032) OR 2,602, status KEK (p=0,014) OR 0,212, dan anemia (p= 0,031) OR 2,208 dengan bayi lahir stunting. Sedangkan tinggi badan (p= 1,000) OR 1,000 menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna dengan bayi lahir stunting. Faktor paling dominan dengan kejadian bayi lahir stunting yaitu paritas (p= 0,019) OR 3,113. Kesimpulan: Ada hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada bayi baru lahir dengan besar Odds Ratio sebesar 2,208 kali lebih besar pada ibu anemia daripada ibu tidak anemia di Puskesmas Ngampilan. Faktor pada ibu hamil yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting bayi baru lahir paritas. Kata Kunci: Anemia, Ibu hamil, bayi, stunting