HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH ( BBLR ) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI UPT PUSKESMAS SRUWOHREJO KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH ( BBLR ) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI UPT PUSKESMAS SRUWOHREJO KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH
2022-07-01
id
Thesis
text
HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH ( BBLR ) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI UPT PUSKESMAS SRUWOHREJO KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH Eti Setyaningsih1, Sri Muryani², Heni Puji Wahyuningsih ³ Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Email: etisetiyaningsih18@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Angka stunting masih mengalami kenaikan, pada tahun 2021 triwulan I di Puskesmas Sruwohrejo mencapai 7,7 %. Angka kejadian kelahiran BBLR di Puskesmas Sruwohrejo pada tahun 2020 sebesar 14% lebih tinggi dari target Dinas Kesehatan Purworejo yaitu sebesar 5%. Anak yang terlahir dengan BBLR lebih berpotensi stunting dibandingkan anak yang terlahir dengan berat ba-dan lahir normal. Tujuan: Mengetahui hubungan Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) dengan kejadian Stunting usia 12-59 bulan di Puskesmas Sruwohrejo. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control populasinya adalah semua balita usia 12 – 59 bulan di Puskesmas Sruwohrejo. Jumlah sampel stunting sebanyak 33 balita sebagai kelompok kasus dan tidak stunting 33 balita sebagai kelompok kontrol. Pengujian hipotesis menggunakan uji chi square. Hasil: Kejadian balita stunting pada balita dengan riwayat BBLR di Puskesmas Sruwohrejo sebanyak 54,5%. Uji hipotesis menunjukkan ada hubungan BBLR dengan kejadian balita stunting di Puskesmas Sruwohrejo dengan p-value=0,023. Nilai Odds Ratio (besar risiko) kejadian BBLR adalah 3,750 artinya bahwa ke-jadian BBLR merupakan faktor risiko kejadian stunting. Balita dengan riwayat BLLR memiliki kecenderungan mengalami stunting 3,75 x dibandingkan balita dengan riwayat berat badan normal. Kesimpulan : BBLR meningkatkan kejadian balita stunting di Puskesmas Sruwohrejo Kata kunci: BBLR, Kejadian Stunting, Balita 12-59 bulan