TINJAUAN PENGGUNAAN ZAT PEWARNA BERBAHAYA PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH YANG DIJUAL DI SEKITAR SD MUHAMMADIYAH SANGONAN IV GODEAN SLEMAN

TINJAUAN PENGGUNAAN ZAT PEWARNA BERBAHAYA PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH YANG DIJUAL DI SEKITAR SD MUHAMMADIYAH SANGONAN IV GODEAN SLEMAN
2016-10-03
en
Thesis
text
Warna merupakan daya tarik terbesar untuk menikmati makanan khususnya pada kalangan anak-anak. Mereka lebih mengutamakan warna pada saat pembelian makanan dibandingkan bentuk dan kemasannya. Tapi hasil penelitian BPOM tahun 2014 di Yogyakarta pada 5 sampel jajanan anak sekolah ditemukan 4 sampel mengandung zat pewarna berbahaya yaitu Rhodamin B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya penggunaan zat pewarna berbahaya pada jajanan anak sekolah yang dijual di SD Muhammadiyah Sangonan IV Godean, Sleman. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional. Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggunakan hasil pengujian laboratorium. Sampel jajanan anak sekolah yang diteliti sebanyak tujuh sampel. Semua sampel tidak mengandung zat pewarna sintesis berbahaya. Sampel mengandung zat pewarna sintesis yang diizinkan yaitu Papeda menggunakan pewarna kuning FCF, tartazine dan kormoisin, kornet menggunakan pewarna ponceau 4R, terang bulan menggunakan pewarna tartazine, saus telur puyuh dan saus bakso tusuk menggunakan pewarna orange red, es melon menggunakan pewarna tartazine dan brilliant blue, dan es blue menggunakan pewarna brilliant blue.Semua sampel jajanan anak sekolah tidak ditemukan mengandung zat pewarna berbahaya, sampel menggunakan zat pewarna sintesis yang diizinkan. Kata kunci : zat pewarna, jajanan anak sekolah