FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POST
ANESTHETIC SHIVERING (PAS) PADA PASIEN DENGAN
SPINAL ANESTESI DI IBS RSUD DR. MOHAMAD
SOEWANDHIE SURABAYA
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POST
ANESTHETIC SHIVERING (PAS) PADA PASIEN DENGAN
SPINAL ANESTESI DI IBS RSUD DR. MOHAMAD
SOEWANDHIE SURABAYA
2021-11-22
id
Thesis
text
Latar Belakang: Spinal anestesi merupakan teknik anestesi yang digunakan untuk menghambat rasa nyeri pada sebagian tubuh. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi pasca spinal anestesi adalah kejadian shivering. Menggigil pasca anestesi atau Post Anesthetic Shivering (PAS) didefinisikan sebagai suatu fasikulasi otot rangka pada daerah wajah, rahang, kepala, badan atau ekstremitas yang bertujuan untuk menghasilkan panas tubuh setelah tindakan anestesi (Buggy & Crossley, 2010). Tujuan: Teridentifikasinya faktor – faktor yang berhubungan dengan Post Anesthetic Shivering (PAS) pada pasien dengan spinal anestesi. Metode: Jenis penelitian ini adalah observational analytic dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 65 responden pasca spinal anestesi dengan teknik pengambilan sample consecutive sampling, uji yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil: Ada hubungan antara faktor jenis kelamin (p=0,001), IMT (p=0,002), lama operasi (p=0,001), jenis operasi (p=0,009) dan suhu ruangan (p=0,001) dengan Post Anesthetic Shivering (PAS). Tidak ada hubungan antara faktor usia (p=0,356) dengan Post Anesthetic Shivering (PAS). Ada faktor yang paling berhubungan dengan Post Anesthetic Shivering (PAS)
yaitu jenis operasi (OR=35,183). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, IMT, lama operasi, jenis operasi, dan suhu ruangan dengan Post Anesthetic Shivering (PAS). Tidak terdapat hubungan antara faktor usia dengan Post Anesthetic Shivering (PAS) dan jenis operasi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan Post Anesthetic Shivering (PAS). Kata Kunci: Spinal Anestesi, Jenis Operasi, Suhu Ruangan, Post Anestethetic Shivering (PAS).