Mengunyah Buah Semangka dan Buah Pepaya California Terhadap Debris Indeks Pada Anak Tunanetra (Studi di SLB A YPAB Surabaya)
Mengunyah Buah Semangka dan Buah Pepaya California Terhadap Debris Indeks Pada Anak Tunanetra (Studi di SLB A YPAB Surabaya)
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2024-01-06
eng
info:eu-repo/semantics/article
application/pdf
Latar Belakang: Penyandang tunanetra sering memiliki status kebersihan mulut yang lebih buruk dibandingkan dengan masyarakat umum. Kebersihan gigi dan mulut yang buruk juga dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, seperti melemahnya kepercayaan diri dan mengganggu kinerja seseorang serta mempengaruhi tingkat kehadiran di sekolah atau tempat kerja. Skor debris indeks dapat dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi seseorang. Angka debris indeks dapat diturunkan dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan air. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan mengunyah buah semangka dan pepaya California terhadap debris indeks pada anak tunanetra. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan pre dan post design dengan populasi 32 siswa SLB A YPAB Surabaya. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: Dari uji Mann Whitney didapatkan nilai ? debris indeks sebelum dan sesudah mengunyah buah semangka sebesar 0.000 dengan nilai Mean ± SD 1.219 ± 0.603. Nilai ? debris indeks sebelum dan sesudah mengunyah buah pepaya California sebesar 0.004 dengan nilai Mean ± SD 1.438±0.620. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ? < nilai ? (0,05). Kesimpulan: Adanya perbedaan mengunyah buah semangka dan buah pepaya California terhadap debris indeks pada anak tunanetra. Buah semangka adalah alternatif buah untuk menurunkan angka debris.