FAKTOR RISIKO KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MINUM TABLET TAMBAH DARAH: ANALISIS SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2017: Risk Factors Of Iron Folic Acid Adherence Of Pregnant Women In Indonesia: Indonesian Demographic Health Survey Bantul

FAKTOR RISIKO KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MINUM TABLET TAMBAH DARAH: ANALISIS SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2017: Risk Factors Of Iron Folic Acid Adherence Of Pregnant Women In Indonesia: Indonesian Demographic Health Survey Bantul
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2023-12-22
eng
info:eu-repo/semantics/article
application/pdf
Latar Belakang: Prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil di Indonesia meningkat dari tahun 2013 sebanyak 37,1%   menjadi 48,9% pada tahun 2018. Upaya pencegahan dan penanggulang anemia gizi besi dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah (TTD), akan tetapi Data Riset  Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan kepatuhan minum TTD ? 90 tablet hanya sebesar 38,1%. Tujuan: Mengetahui faktor risiko kepatuhan minum TTD pada ibu hamil di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional, menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, mendapatkan partisipan sebanyak 315 ibu hamil dengan umur kehamilan ? 6 bulan.  Variabel yang diteliti meliputi: usia ibu, pendidikan, pekerjaan, daerah tempat tinggal, tingkat kekayaan, dukungan suami, paritas dan pemeriksaan antenatal care (ANC). Analisis data dengan uji chi-square dan regresi logistic menggunakan Stata 15. Hasil: Terdapat sebesar 43.5% ibu dengan umur kehamilan ?6 bulan yang patuh minum TTD ? 90 tablet dan ibu hamil yang tidak patuh sebesar 54.5%. Pemeriksaan kehamilan (ANC) dan daerah tempat tinggal berhubungan dengan kepatuhan minum TTD pada ibu hamil. Ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan <4 kali berpeluang 2.6 kali untuk minum TTD <90 tablet dibandingkan dengan ibu yang melakukan ANC ? 4 kali (OR = 2.592; CI 95% 1.485-4.523, p < 0,01). Selain itu, ibu hamil yang tinggal diperkotaan berpeluang 2 kali lipat untuk minum TTD <90 tablet dibandingkan dengan yang tinggal di pedesaan (OR 1.860; CI 95% 1.076-3.215, p = 0,026). Kesimpulan: Ketidakpatuhan minum TTD pada ibu hamil berkaitan dengan frekuensi ANC <4 kali dan tinggal di perkotaan. Petugas kesehatan sebaiknya fokus pada peningkatan kepatuhan minum TTD dengan meningkatkan jumlah kunjungan ANC dan pelayanan yang lebih baik di perkotaan.