Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Activity Daily Living (Adl) Pada Anak Retardasi Mental Di Sekolah Di SLB BC Kepanjen
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Activity Daily Living (Adl) Pada Anak Retardasi Mental Di Sekolah Di SLB BC Kepanjen
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2021-08-24
eng
info:eu-repo/semantics/article
application/pdf
The pattern of parenting with the child’s independence mental retardation can be a major factor causing children unable to do daily activities such as bathing, dressing, toileting, transfer, continence, and feeding indedependently. A child’s independence with mental retardation can affect the balance between self-care and the ability to manager or care for themselves and they really need more supervision and assistance. This method used isobservational design with Cross Sectional approach. The sample in this study were parents of mentally retarded children as many as 59 respondents. The sampling technique used Purpossive Sampling with research instruments is the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) questionnaire and the Katz Index. Data analysis techniques used the Spearman Rank. There is a relationship between parenting parents with the independence of daily activities in mental retardation children in the study school at SLB BC Kepanjen. With significant result (p)<0,035=(p)<0,05. Almost all parents with good parenting that is authoritative, also with the independence of children mentally retarted most of them fall into the independent category. So it can concluded that, a child’s mental retardation will very much depend on the parenting style of his parents and good parenting will make a good child’s independence.
ABSTRAK
Pola asuh orang tua dengan kemandirian anak retardasi mental dapat menjadi faktor penyebab anak tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya seperti mandi, berpakaian, buang air besar dan buang air kecil, berpindah, kontinensia dan makan secara mandiri. Kemandirian seorang anak dengan keterbelakangan mental dapat mempengaruhi keseimbangan antara perawatan diri dan kemampuan untuk mengelola atau merawat diri sendiri dan mereka sangat membutuhkan pengawasan dan bantuan yang lebih. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini orang tua anak retardasi mental sebanyak 59 responden. Teknik sampling menggunakan Purpossive Sampling dengan instrumen penelitian adalah kuisioner Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan Indeks Katz . Teknik analisa data menggunakan Spearman Rank. Ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian activity daily living pada anak retardasi mental di sekolah studi di SLB-BC Kepanjen. Dengan hasil signifikan (p) < 0,035 = (p) < 0,05. Hampir seluruh orang tua dengan pola asuh yang baik yaitu authoritative juga dengan kemandirian anak retardasi mental sebagian besar masuk dalam kategori mandiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa, anak retardasi mental akan sangat tergantung pada pola asuh orang tuanya dan pola asuh yang baik akan menjadikan kemandirian anak yang baik pula.