Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Perut dengan Diabetes Melitus pada Orang Dewasa di Indonesia: Hasil Analisis Data Riskesdas 2018

Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Perut dengan Diabetes Melitus pada Orang Dewasa di Indonesia: Hasil Analisis Data Riskesdas 2018
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2024-04-01
eng
info:eu-repo/semantics/article
application/pdf
Prevalensi Diabetes Melitus dari tahun 2013 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan di Indonesia. Perkembangan Diabetes Melitus dapat dikaitkan dengan karakteristik individu, aktivitas fisik yang kurang, dan peningkatan indikator antropometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indikator antropometri dengan Diabetes Melitus pada orang dewasa di Indonesia tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional dengan menganalisis data sekunder Riskesdas 2018 pada usia dewasa 18-65 tahun sebanyak 80.868 sampel. Frekuensi Diabetes Melitus di Indonesia tahun 2018 sebesar 2,7%. Terdapat hubungan signifikan dan berisiko antara BB lebih (OR: 1,42; CI 95%: 1,26 – 1,60), obesitas (OR: 1,48; CI 95%: 1,34 – 1,63), dan obesitas sentral (OR: 2,67; CI 95%: 2,44 – 2,91) dengan Diabetes Melitus (P-value <0,001). Terdapat hubungan antara indikator antropometri dengan Diabetes Melitus pada orang dewasa di Indonesia. Diperlukan penyuluhan dan promosi kesehatan kepada masyarakat usia 18-65 tahun untuk mengontrol massa dan lemak tubuh dan melakukan aktivitas fisik secara rutin serta menjaga pola makan agar tidak berlebihan pada usia dewasa 18-65 tahun untuk mencegah Diabetes Melitus.